Dari Pendekatan Medis Menuju Rehabilitasi Berbasis Masyarakat
Menuju Kampung Bebas Gizi Buruk dan Stunting
Pada bulan Juli 2017, Asher Taccori, volunteer dari Australian Volunteer for International Development (AVID) bergabung dengan YHS untuk mendukung program nutrisi. Asher bersama Tim YHS melakukan riset untuk menentukan desa dan desain intervensi, yakni mengumpulkan data primer dan kuantitif (sekunder) dari Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Posyandu.
Pengumpulan data di Posyandu (Wanno Dana dan Puu Winno) di Desa Legalete dilakukan dengan cara mengukur berat tingi dan lingkar lengan anak balita an ibu hamil. Hasilnya adah 61,5% dari 39 anak mengalami stunting (tubuh pendek), serta 2 dari 6 ibu hamil mengalami kekurangan nutrisi. Untuk memperkuat hasi riset, Tim melakukan pengumpulan data kualitatif di 14 rumah tangga.
KOMUNITAS KAMI
Komunitas kami tersebar hampir di seluruh wilayah kabupaten Sumba Barat Daya dan sebagian kecil di wilayah lain. Sebagian besar pekerjaan komunitas dampingan adalah petani subsisten dengan tingkat pendidikan rendah, kesehatan buruk dan masih menggunakan sistem ekonomi tradisional non tunai.
Saat ini dan ke depan, kami akan fokus pada pemberdayaan penyandang disabilitas (kaum difabel) dan kelompok rentan lainnya (vulnerable group) yang mencakup orang miskin, perempuan, petani dan peternak, pengrajin, korban kekerasan dan pengucilan sosial, orang tua tunggal (single parent), dan anak-anak. Meski kelompok target bersifat kategorial dan spesifik, namun kami menggunakan pendekatan inklusi dan holistik dalam melakukan intervensi.
Awalnya program dilakukan tersebar dan kebanyakan dukungan bersifat fisik dan material, sehingga menjangkau belasan ribu warga. Saat ini pemerintah dan banyak pihak telah banyak berperan, sehingga YHS mengalihkan fokus pada pendampingan yang intensif dan berkelanjutan pada komunitas/desa tertentu sebagai model atau pilot project.